1. Pendahuluan
Eh, lo pernah gak sih pesen steak di restoran terus bingung pas liat menu Porterhouse vs T-Bone? Keduanya pake tulang ‘T’, tapi kok harganya beda? Mana yang lebih enak? Jangan sampai salah pilih, nyesel terus malamnya!”
Nah, buat lo yang steak lover tapi masih suka ngaco kalo ditanya perbedaan Porterhouse sama T-Bone, artikel ini bakal jadi guide paling santai (dan nggak bikin pusing) buat lo. Kita bakal bahas:
- Kenapa dua steak ini sering bikin bingung?
- Gimana cara bedainnya dari bentuk, tekstur, sampai harga?
- Tips masak biar juicy, bukan alot kayak sandal jepit!
- Mana yang lebih worth it buat lo beli?
Sumpah, abis baca ini, lo bakal jadi ‘ahli steak’ dadakan yang bisa flex ke temen-temen pas lagi BBQ-an! 🔥
2. Anatomi Dasar: Porterhouse vs T-Bone Itu Dari Bagian Sapi Mana Sih?
“Jangan asal makan, tahu dulu dagingnya ngambil dari mana!”
A. Porterhouse: Si Raja Dua Rasa

- Asal Usul: Dipotong dari bagian belakang sapi (short loin), persis di atas pinggul.
- Ciri Khas: Punya dua jenis daging sekaligus di satu tulang:
- NY Strip (Kiri Tulang): Tekstur padat, beraroma umami.
- Tenderloin (Kanan Tulang): Super lembut, biasa dipakai buat steak fillet mignon.
- Ukuran: Tenderloin-nya gede banget (minimal 1.25 inci tebal). Makanya, Porterhouse sering disebut “king of steaks”.
Fun Fact: “Porterhouse” namanya berasal dari porter house (penginasan zaman dulu) yang terkenal sajikan steak besar ini.
B. T-Bone: Si Kembaran yang Lebih Ramah Kantong

- Asal Usul: Juga dari short loin, tapi posisinya lebih ke depan daripada Porterhouse.
- Ciri Khas: Punya NY Strip dan tenderloin juga, tapi tenderloin-nya lebih kecil (kurang dari 1.25 inci).
- Ukuran: Tulang “T”-nya lebih tipis. Cocok buat yang mau makan steak tapi gak mau kekenyangan.
Pelajaran Penting:
- Porterhouse = T-Bone yang tenderloin-nya lebih gede.
- Kalo di restoran, Porterhouse biasanya lebih mahal karena ukurannya.
“Jadi, kalo lo liat steak dengan tenderloin gede banget, itu pasti Porterhouse. Kalo kecil, T-Bone. Gampang kan?” 😎
3. 5 Perbedaan Porterhouse vs T-Bone yang Harus Lo Tahu!
“Jangan cuma ngerti bedanya, tapi juga kenapa itu penting buat lo!”
Perbedaan 1: Ukuran Tenderloin

- Porterhouse: Tenderloin segede ibu jari orang dewasa (minimal 1.25 inci).
- T-Bone: Tenderloin sebesar kelingking (kurang dari 1.25 inci).
“Ini ngaruh banget sama tekstur. Tenderloin itu bagian paling empuk, jadi makin gede, makin mewah lah!”
Perbedaan 2: Ketebalan Tulang

- Porterhouse: Tulang “T”-nya tebal dan besar (karena dipotong dari area yang lebih berotot).
- T-Bone: Tulang lebih tipis dan ringkas.
“Nah, tulang tebal ini bikin Porterhouse lebih lama matang, tapi kalau bener tekniknya, dagingnya juicy banget!”
Perbedaan 3: Harga

- Porterhouse: Rp 300.000 – Rp 600.000/kg (terantung kualitas).
- T-Bone: Rp 200.000 – Rp 400.000/kg.
“Mahal? Iya, tapi kalo lo potong sendiri jadi 2-3 porsi, bisa lebih hemat daripada beli di restoran!”
Perbedaan 4: Teknik Memasak

- Porterhouse: Butuh waktu lebih lama karena tebal. Cocok dipanggang (grill) atau reverse sear.
- T-Bone: Bisa langsung di-pan seared karena lebih tipis.
“Jangan asal masukin ke panci, nanti gosong luar, dalemnya mentah!”
Perbedaan 5: Target Pemakan

- Porterhouse: Buat lo yang lapar banget atau mau berbagi berdua.
- T-Bone: Cocok buat makan sendiri tanpa sisa.
“Porterhouse itu kayak nasi Padang porsi jumbo. Kalo lo habisin sendirian, salut gue!” 🙌
4. Tips Memasak Porterhouse vs T-Bone Biar Juicy Kayak di Restoran Bintang 5
“Gak perlu jadi chef, asal tau triknya!”
A. Porterhouse: Si Raksasa yang Butuh Kesabaran

- Bumbui Simple: Garam kasar + lada hitam 1 jam sebelum masak.
- Reverse Sear:
- Panggang di oven 120°C selama 30-40 menit (sampai suhu internal 50°C).
- Finish di panci panas dengan butter dan rosemary 2 menit/sisi.
- Jangan Langsung Dipotong! Istirahatkan 10 menit biar jus meresap.
“Kalo lo buru-buru, dagingnya bakal kering kayak roti tawar seminggu!”
B. T-Bone: Cepat Saji ala Steakhouse

- Pan Seared:
- Panci besi super panas + minyak smoke point tinggi (avocado oil).
- 3-4 menit/sisi untuk medium-rare.
- Baste dengan Butter: Tambahkan bawang putih dan thyme di menit terakhir.
- Potong di Tulang: Pisahkan daging NY Strip dan tenderloin, baru iris.
“Jangan lupa fotoin dulu buat Story IG, biar dapet likes ‘itu loh yang kayak di Chef’s Table!’” 📸
5. F.A.Q
Q: Mana yang lebih enak, Porterhouse atau T-Bone?
A: Tergantung selera! Kalo suka daging empuk, Porterhouse. Kalo mau kombinasi garing + lembut, T-Bone.
Q: Bisa gak sih Porterhouse dipotong jadi T-Bone?
A: Bisa! Tapi butcher profesional aja yang berani. Kalo lo nekat pake pisau dapur, risiko tulang patah ya~
Q: Di supermarket, kok jarang nemu Porterhouse?
A: Soalnya ukurannya gede! Coba pesen ke penjual daging premium atau online butcher.
Q: Apa bedanya sama Tomahawk?
A: Tomahawk itu ribeye yang tulangnya dipotong panjang (kaya kapak). Porterhouse/T-Bone dari bagian loin.
Q: Bisa dibikin medium-well? Katanya daging premium harus rare.
A: Bisa aja, tapi mending beli daging lulur aja sekalian. Kidding! Tapi semakin matang, semakin keras tenderloin-nya.
6. Kesimpulan: Jadi, Pilih Porterhouse atau T-Bone?
Porterhouse cocok buat lo yang:
✅ Mau makan berdua/pesta BBQ.
✅ Suka eksperimen teknik masak slow cooking.
✅ Budget lebih buat daging premium.
T-Bone cocok buat lo yang:
✅ Pengen steak enak tapi nggak mau ribet.
✅ Makan sendirian atau porsi kecil.
✅ Lagi coba-coba masuk dunia steak.
“Pokoknya, mau pilih yang mana, pastiin lo beli dari sumber terpercaya. Jangan sampe dagingnya alot, nangis malem-malem!” 😂
Udah tau bedanya Porterhouse vs T-Bone, kan? Sekarang giliran lo! Cobain salah satu (atau kedua-duanya) dan tunjukin hasil masakan lo di Instagram buat pamerin ke temen temen lo.
Kalo masih ada pertanyaan, komen di bawah! Kita bantu sampe lo beneran jadi steak master! 🔥🥩
Tinggalkan komentar