Porterhouse vs T-Bone: Dua potongan steak premium yang sering membuat pecinta steak kebingungan saat memesan di restoran.
Hai foodies! Sering gak sih merasa bimbang ketika melihat menu steak yang mencantumkan Porterhouse dan T-bone? Mana yang lebih worth it? Apa bedanya? Kenapa harganya berbeda?
Tenang, kamu tidak sendiri! Bahkan para pecinta steak berpengalaman pun kadang masih bingung membedakan Porterhouse vs T-Bone. Artikel ini akan mengupas tuntas semua yang perlu kamu ketahui tentang dua ‘raja steak’ ini.
Dari perbedaan ukuran, tekstur, rasa, hingga cara memasaknya yang tepat – kita akan bahas semuanya! Setelah membaca panduan lengkap ini, dijamin kamu bakal jadi ‘steak expert’ dan bisa memilih antara Porterhouse vs T-Bone dengan percaya diri. Gak ada lagi tuh yang namanya salah pilih atau kecewa saat pesan steak premium!
Mari kita mulai perjalanan mengenal dua potongan steak terbaik ini. Siap-siap ya, karena setelah ini kamu bakal jadi rujukan teman-teman soal bedanya Porterhouse vs T-Bone!
Mengenal Lebih Dekat Porterhouse dan T-Bone

Sebelum kita masuk lebih dalam, yuk kenalan dulu dengan dua “superstar” dunia steak ini!
Asal-usul yang Sama, Karakter yang Berbeda
Porterhouse dan T-bone sama-sama berasal dari bagian short loin sapi. Keduanya memiliki “tanda pengenal” yang khas: tulang berbentuk huruf “T” yang memisahkan dua jenis daging berbeda.
Di satu sisi ada NY strip yang terkenal dengan rasanya yang kaya dan teksturnya yang lebih berkarakter, sementara di sisi lain ada tenderloin filet yang super lembut dan “melt in your mouth”.
Perbedaan Utama: Size Does Matter!

Nah, ini dia yang bikin banyak orang bingung! Perbedaan utama antara porterhouse dan T-bone terletak pada ukuran bagian tenderloin filet-nya. USDA (United States Department of Agriculture) punya standar yang ketat soal ini:
- Porterhouse: Harus punya bagian tenderloin minimal 1,25 inci (3,2 cm) tebalnya
- T-bone: Bagian tenderloin lebih tipis dari standar porterhouse
Fun fact: Porterhouse dipotong dari bagian belakang short loin, tempat di mana tenderloin paling tebal. Makanya porterhouse lebih besar dan lebih “wah”!
Nilai Nutrisi dan Manfaat Kesehatan
Nutrisi | Jumlah | % Daily Value* |
---|---|---|
Kalori | 213 | – |
Total Lemak | 13g | 17% |
• Lemak Jenuh | 5g | 25% |
• Lemak Trans | 0g | – |
Kolesterol | 65mg | 22% |
Sodium | 55mg | 2% |
Total Karbohidrat | 0g | 0% |
Protein | 22g | 44% |
Zat Besi | 2.5mg | 14% |
Kalsium | 18mg | 1% |
Kalium | 305mg | 9% |
Zinc | 4.5mg | 41% |
Vitamin B6 | 0.6mg | 35% |
Vitamin B12 | 2.5mcg | 104% |
Refferensi Nutrition Facts Steak T-Bone
Refferensi Nutrition Facts Steak Porterhouse
Cara Memilih Steak Berkualitas

Panduan Memilih Porterhouse
- Periksa Marbling: Cari yang memiliki marbling merata
- Warna: Pilih daging dengan warna merah segar
- Ketebalan: Idealnya 1,5-2 inci
- Label USDA: Cek kode IMPS 1173
Panduan Memilih T-bone
- Perhatikan ukuran filet
- Cek kode IMPS 1174
- Pastikan tulang “T” utuh dan bersih
Teknik Memasak Premium
Persiapan Dasar
- Keluarkan daging dari kulkas 30-60 menit sebelum memasak
- Keringkan permukaan daging dengan paper towel
- Bumbui dengan garam dan lada hitam kasar
Metode Memasak Recommended
- Pan-Searing dengan Cast Iron
- Panaskan wajan hingga berasap
- 4-5 menit per sisi untuk medium-rare
- Tambahkan butter, thyme, dan bawang putih di akhir
- Grilling
- Siapkan zona panas dan dingin
- Sear di zona panas 2-3 menit per sisi
- Pindah ke zona dingin untuk finish
Tingkat Kematangan
- Rare: 125°F (52°C)
- Medium Rare: 135°F (57°C)
- Medium: 145°F (63°C)
- Medium Well: 150°F (66°C)
- Well Done: 160°F (71°C)
Tips Pro dan Trik Memasak
Yang Harus Dilakukan
- Bumbui dengan garam dan merica secukupnya sebelum memasak
- Gunakan termometer daging untuk memastikan tingkat kematangan yang tepat
- Biarkan daging “istirahat” selama 5-10 menit sebelum dipotong
- Potong daging melawan arah serat untuk hasil yang lebih empuk
- Panaskan wajan atau grill hingga benar-benar panas sebelum memasak
Yang Jangan Dilakukan
- Membalik-balik daging terlalu sering saat memasak
- Menusuk daging dengan garpu saat proses memasak
- Langsung memotong daging setelah matang
- Menekan-nekan daging dengan spatula
- Menggunakan api terlalu kecil saat awal memasak
Alternatif yang Worth to Try
Jika porterhouse atau T-bone di luar budget, coba alternatif berikut:
- Strip Steak: Rasa mirip, porsi lebih manageable
- Filet Mignon: Untuk penggemar daging super empuk
- Ribeye: Alternatif yang lebih berlemak tapi super juicy
Memilih Restoran Steak yang Tepat
Checklist Restoran
- Reputasi pengolahan daging
- Metode aging yang digunakan
- Pilihan tingkat kematangan
- Konsistensi kualitas
Red Flags
- Daging terlalu tipis
- Tidak ada opsi tingkat kematangan
- Harga terlalu murah untuk ukuran premium steak
Kesimpulan
Porterhouse dan T-bone adalah dua potongan steak premium yang punya karakteristik unik. Perbedaan utamanya ada di ukuran tenderloin, yang membuat porterhouse jadi “the king of steaks”. Pilih sesuai selera, budget, dan kapasitas makan kamu.
Yang penting, nikmati setiap gigitannya dengan proper cooking method biar pengalaman makan steakmu jadi memorable!
F.A.Q
Apa perbedaan utama antara Porterhouse dan T-Bone?
Porterhouse memiliki bagian tenderloin yang lebih besar dibandingkan T-Bone. Menurut standar USDA, tenderloin pada Porterhouse harus minimal 1,25 inci (3,2 cm) tebalnya, sedangkan pada T-Bone lebih kecil dari ukuran tersebut.
Mana yang lebih enak, Porterhouse atau T-Bone?
Keduanya enak, tergantung preferensi. Jika Anda menyukai lebih banyak tenderloin yang super lembut, pilih Porterhouse. Jika lebih suka keseimbangan antara daging strip yang beraroma dan sedikit tenderloin, pilih T-Bone.
Mana yang lebih mahal, Porterhouse atau T-Bone?
Porterhouse biasanya lebih mahal karena memiliki lebih banyak tenderloin, yang merupakan bagian daging sapi paling empuk dan premium.
Apakah Porterhouse dan T-Bone bisa dimasak dengan cara yang sama?
Ya, keduanya bisa dimasak dengan teknik yang sama, seperti pan-searing, grilling, atau reverse searing. Namun, karena Porterhouse lebih besar, waktu memasaknya bisa sedikit lebih lama dibandingkan T-Bone.
Apa tingkat kematangan terbaik untuk Porterhouse dan T-Bone?
Medium-rare (sekitar 135°F atau 57°C) adalah tingkat kematangan terbaik untuk mempertahankan kelembutan dan kejuicy-an daging.
Remember: Good steak is not about the sauce, it’s about the quality of the meat and how you cook it. Selamat mencoba dan happy steak-ing!
Selamat mencoba dan happy eating! 🥩✨
Tinggalkan komentar